Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Golkar-PAN: Tokoh yang Tepat Lanjutkan Pembangunan Indonesia
Jakarta, Dekannews - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan sejumlah alasan terhadap dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024-2029.
Airlangga menyebut, Prabowo adalah tokoh yang tepat untuk melahirkan Indonesia menjadi negara maju. Terlebih, menurutnya kepemimpinan 10 tahun ke depan sangatlah penting.
"Pendapatan per kapita kita sekarang US$4.500 dan diperkirakan di akhir kepemerintahan Jokowi-Ma'ruf ditargetkan US$5.500," kata Airlangga di Gedung Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8).
"Dan target selanjutnya kita lebih dari US$10 ribu. Ini harus di bawah kepemimpinan dan mahkota yang tepat, agar tidak turun lagi," sambungnya.
Alasan lainnya, Prabowo dinilai memiliki leadership yang kuat untuk meneruskan proses Jokowi untuk membangun Indonesia lebih maju dan bisa masuk dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
"Chile baru diterima setelah delapan tahun. Indonesia harus cepat prosesnya tiga hingga empat tahun. Artinya, proses yang diawali Jokowi wajib dilanjutkan. Kami merasa Prabowo tokoh yang tepat," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Prabowo terlahir Partai Golkar. "Beliau selalu mengikuti kegiatan di Golkar, dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Golkar," jelasnya.
Kemudian, Zulhas juga menyatakan dukungan resminya kepada Prabowo sebagai capres 2024-2029. Salah satu alasannya adalah pengalaman kerja sama pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 dan 2019.
''Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Prabowo, kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas.
Zulkifli pun menyebut koalisi ini untuk melanjutkan apa yang telah dicapai oleh pemerintahan Jokowi. Oleh karena itu, PAN ingin menuntaskan perjuangan Prabowo dalam melanjutkan pencapaian pemerintahan saat ini.
"Kita harus melanjutkan apa yang sudah dicapai presiden, bersama bapak (Prabowo). Peluang kita tidak banyak, tapi kita punya peluang emas," ujar Zulhas. (tfk)